Buku "Cermin Miranda"


Membaca adalah salah satu kegemaranku yang sengaja saya tanamkan dalam diri saya pribadi sejak saya masih kecil. Kalau dulu bacaan saya masih seputar komik, seperti: Petruk dan Gareng, Donal Bebek, Mikey Mouse, Gufy, Tiger Wong, dan masih banyak lainnya. Dunia membaca merupakan sebuah jendela untuk mengenal dunia, karena dengan membaca kita bisa mengetahui berbagai hal yang sebelumnya belum kita ketahui. Membaca juga merupakan suatu kegiatan dalam menambah wawasan, dan tentunya dengan membaca kita tidak akan ketinggalan informasi.

Bagi seorang penulis, membaca juga merupakan sebauh nutrisi dalam mencarai ide-ide untuk kemudian menggerakkan penulis menemukan topik tulisan tentang apa dan seperti apa. Membaca juga membuat penulis memperkaya kosa kata, susunan kata, apalagi buku yang dibaca merupakan buku best seller dan tentunya penulis bisa belajar banyak dari buku tersebut, bagaimana cara mengutip yang benar, bagaimana cara membuat suatu kalimat yang menarik, dan masih banyak lagi manfaat yang bisa di dapatkan dari membaca. Oleh karena itulah, mari kita budayakan membaca sejak dini, belum ada kata terlambat untuk menekuni hobi membaca.

Buku "Cermin Miranda" merupakan sebuah buku Biografi dari seorang perempuan di Indonesia yang pernah fenomenal karena prestasinya dan juga karena media sering membuat dirinya fenomenal. Miranda S. Goeltom itulah nama aslinya, adalah seorang perempuan Indonesia yang pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur (1997-2003) dan Deputi Gubernur Senior (2004-2009) Bank Indonesia. Buku ini di tulisan Rustika Herlambang, tapi berdasarkan pengakuan penulis yang terdapat pada halama-halaman terakhir buku bahwa buku ini bisa dikatakan hampir semuanya ditulis oleh Miranda, dia hanya memolesnya sedikit dan membuat cerita lebih mengalir.

Beberapa catatan-catatan kecil yang saya tulis pada sebuah kertas mengenai buku ini, ada beberapa hal ihwal yang bisa saya ambil dari buku 'Cermin Miranda'. Saya sedikit banyak lebih tahu hal-hal positif dari dia. Walaupun ada beberapa hal yang tidak saya sukai.

Dalam buku ini, setelah saya baca sampai dengan halaman terakhir, Miranda orangnya sangat disiplin, suka berolahraga dan juga keras dalam mendidik anak-anaknya. Miranda juga sangat mengedepankan dalam hal penampilan, dia juga sangat gemar sekali membaca buku apapun itu bukunya yang menurut dia menarik akan dia baca. Bahkan yang membuat mata saya berkaca-kaca, Miranda juga penulis rupanya. Walaupun buku yang dia tulis masih berkutat sekitar ilmu yang dia tekuni yaitu dunia 'Ekonomi' tapi hal itu sudah membuat saya kagum, dengan sebegitu banyaknya kegiatan, dia masih sempat menuangkan ilmunya dalam bentuk tulisan.

Miranda memiliki dua orang putri yaitu Winda dan Manda dari hasil perkawinannya dengan Erwin sebelum pernikahan mereka kandas di tengah jalan. Winda anak pertama Miranda yang sekarang bekerja menjadi Pemimpin Redaksi Majalan dari Paris L'Official di Indonesia. Sementara Manda menjadi dosen di Fakultas Psikologi UI (Universitas Indonesia) setelah menyelesaikan S-2 nya di New York University, Amerika. Kedua anak Miranda ini membuat saya terkagum-kagum, tidak kalah kagumnya saya dengan ibu mereka yang mana mereka mengecam pendidikan bisa dikatakan sudah pada level tinggi dan yang membuat mereka lebih kagum lagi prestasi mereka di bidang pendidikan sangat sangat membuat saya bersemangat sekali dalam mengejar cita-cita saya untuk melanjutkan studi saya di luar negri, aamiin semoga Allah meredhoi dan orangtua saya merestui.

Miranda sendiri menyelesaikan kuliah doktoralnya di Boston University, Massachusettes. Miranda juga sempat magang di World Bank, Washington DC. Ahh, rasanya masih banyak hal yang bisa saya petik dari buku ini, begitu banyak sehingga ingin rasanya saya menuliskan kembali isi buku pada blog saya ini sehingga yang membaca bisa mendapatkan manfaat yang sama seperti halnya saya peibadi. Tapi tentunya itu tidaklah diperbolehkan, karena melanggar hak cipta dan itu namanya mengkomersilkan hasil pemikiran orang lain (ilegal) tentunya hal ini sangat di tentang sesuai dengan UU ITE (Informasi Transaksi dan Elektronik) tahun 2008.

OK. Mungkin cukup segitu saja yang bisa saya tuliskan, jika penasaran seperti apa bukunya, kalian bisa mampir ke rumah saya dan membaca disana, karena tentunya tidak saya perbolehkan dibawa pulang. You know lah, kalau buku sudah dibawa orang lain pulang, ada dua kemungkinan nasip buku tersebut, dikembalikan masih dalam keadaan utuh atau dikembalikan dalam keadaan tidak utuh. Syukur-syukur masih ada, lah kalau bukunya hilang? Kan repot jadinya. Tapi tentu saja hal ini tidak semua orang, hanya orang-orang tertentu, dan saya rasa bagi mereka yang sangat mencintai buku, mereka sangat tahu betapa pentingnya sebuah buku bagi mereka. So, bukan pelit ya, buktinya saya perbolehkan dibaca dan di pinjam, tapi baca dan dipinjamnya masih dalam lingkup rumah saya haha.

Author:

0 comments:

Silahkan tinggalkan komentar anda dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM..! Karena komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya
Terimakasih...!!!