Musibah Sebagai Alarm Diri

Sumber Gambar: img[dot]indonetwork[dot]co[dot]id

"Musibah sebagai alarm diri" saya tiba-tiba terfikir sebuah judul artikel yang akan saya tulis ini tidak lama setelah saya mengalami musibah. Kamu lihat gambar di atas? Benar sekali, itu adalah portal pintu masuk. Biasanya ketika kita akan memasuki sebuah mall, kita akan melalui terlebih dahulu portal ini kemudian mengambil tiket masuk dan secara otomatis portal akan tertutup tidak lama setelah kita berlalu.

Terus hubungannya portal pintu masuk dengan cerita yang akan saya bagikan ini apa? Oke, santai... akan saya ceritakan sebuah kejadian yang benar-benar saya alami dan karena kejadian tersebut membuat saya sadar akan kasih sayangnya Allah kepada saya.

Sore itu, saya bersama dengan teman berniat untuk menonton sebuah film di Bioskop dengan judul film Kungfu Panda 3. Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 14.00 saya dan teman tiba di mall ******** (sensor). Ketika akan melewati portal masuk, motor didepan kami sudah lebih dahulu lewat dan motor kami posisinya tepat di belakang dia. Entah kenapa, setelah saya memencet tombol hijau dan mengambil tiket, besi portal tidak maunya terangkat ke atas, secara otomatis motor kami tertahan.

Kemudian datang seorang petugas dengan mambawa besi dan menyuruh kami untuk mundur sedikit dari portal kemudian saya melihat dia seakan-akan memancing sensor portal denga sedikit mengayunkan besi yang telah dia siapkan sebelumnya.

Tidak berapa lama kemudian, portal mengangkat dan teman saya langsung menarik gas untuk menjalankan motor. Sialnya, ketika motor posisinya tepat di tengah portal dan tiba-tiba besi portal turun dengan begitu cepat sehingga saya tidak sempat lagi untuk mengelak dan terdengarlah "BRAAAK" suara besi yang beradu dengan kaca helm saya. Kaki saya secara sepontan terangkat dan badan saya terlentang ke belakang karena tertahan oleh besi portal.

Satu yang sangat saya bersyukur sekali kepada Allah, bahwa ketika portal tersebut mengenai saya, kaca helm saya dalam posisi tertutup rapat bahkan double kaca luar dan dalam dipakai semua. Ketika kepala saya terkena besi portal, otomatis badan saya terlentang kebelakang dan untungnya teman tidak terlalu lambat dalam menarik gas motor, sehingga kepala saya bisa lolos dan tidak menyangkut dibesi portal.

Kalian bisa bayangkan, bagaimana jika teman saya tidak menarik gas dengan waktu yang tepat, mungkin besi portal sudah mengenai leher saya dan otomatis saya akan terjungkal ke belakang dan kemungkinan lebih parahnya lagi, karena terkejut teman saya bisa saja saya ikut tarik ke belakang dan spontan tangan dia akan menarik gas ke belakang, itu bisa menyebabkan kecelakaan yang lebih parah.

Motor sempat kami hentikan sebentar untuk mengingat kejadian apa yang barusan terjadi. Fikiran saya langsung menerawang jauuuh sekali, saya bertanya kepada diri saya pribadi. Hal apakah gerangan yang telah saya lakukan sehingga Allah memberi saya musibah tersebut? Hal apa yang membuat Allah marah dengan saya? Apaka yang telah saya lakukan? Begitu banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenak saya waktu itu.

Setelah beberapa saat saya terdiam, teman membuyarkan lamunanku dengan mencoba mengajak untuk berbicara.

"Fiuuuh", saya membuang nafas dengan begitu berat. Mencoba menganalisa dengan logika kejadian yang telah saya alami.

Satu kesimpulan yang saya dapatkan bahwa "Allah itu sayang dengan saya", Dia memberikan saya sebuah musibah tidak lain karena perbuatan saya sendiri. Musibah itu sebagai alarm diri saya, bahwa ada suatu hal yang telah saya lakukan dan Allah tidak suka. Allah tidak redho dengan perbuatan tersebut, mangkanya Allah memberi peringatan kepada saya. Entah bagaimana jadinya jika Allah sudah tidak sayang lagi dengan saya, mungkin saja saya tidak akan bisa menulis cerita ini karena anggota badan saya tidak berfungsi dengan normal, bahkan bisa saja saya sudah berada di alam lain (alam kematian).

Satu pesan saya bagi yang membaca tulisan ini. Gunakan selalu helm, walaupun jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Helm sebagai perlindungan pertama ketika kita terjatuh, setidaknya kepala kita aman. Kemudian berhati-hatilah jika akan melewati portal pintu masuk, pastikan portal berfungsi secara baik, jika kejadiannya seperti yang saya alami, mundurkanlah motor lebih jauh dari besi portal dan ketika mengangkat biarkan besi tertutup terlebih dahulu kemudian pencet kembali tombol hijau, itu lebih baik ketimbang kalian langsung menerobos portal yang terangkat karena sensornya di pancing.

Terlepas daripada itu, satu lagi pesan saya. Apapun musibah yang kita alami, entah itu tersandung, entah itu jatuh, entah itu musibah lainnya. Janganlah berburuk sangka kepada Allah. Berbaik sangkalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah masih sayang dengan kita. Allah menyuruh kita berfikir, musibah itu sebuah alarm bagi diri kita, bagi iman kita bahwa kita harus perbanyak mengingat Allah. Jangan lalai akan mengingat Allah, karena hidup dan mati kita hanyalah milik Allah semata. Jika kita terkena musibah, coba berfikir sejenak, renungkan, apa yang sebelumnya telah kita lakukan. Setelah tahu jawabannya, muhasabah dirilah, ayo kita perbaiki diri kita. Lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan demikian insyaAllah kita akan terjauh dari musibah yang tidak kita inginkan karena yang menjaga diri kita langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Author:

0 comments:

Silahkan tinggalkan komentar anda dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM..! Karena komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya
Terimakasih...!!!