Bertemu Dengan Penulis Buku Ayat-Ayat Cinta

Kali ini Aku ingin berbagi cerita tentang kegiatanku pada hari Minggu, 15 Januari 2017 jam 13.00 sd Selesai di Rumah Makan Pempek Bunda Ratu Km 5 Palembang.

FLP atau singkatan dari Forum Lingkar Pena  merupakan sebuah wadah bagi orang-orang yang ingin mendalami ilmu tulis menulis. Biasanya setiap wilayah ada satu koordinator, dan Aku kebetulan bergabung di FLP wilayah Sumatera Selatan. Sebenarnya saat Aku menulis postingan ini, Aku belum resmi menjadi anggota karena ada beberapa tahapan lagi yang harus Aku lalui bersama peserta lainnya.

Singkat cerita, anggota FLP dari seluruh penjuru Nusantara, tidak sedikit menelurkan penulis-penulis yang fenomenal. Diantaranya: Habiburrahman El Shirazy dan Asmanadia. Bagi pencinta novel Islami, siapa yang tidak kenal mereka? Nama mereka sudah terkenal dimana-mana berkat karya tulisnya bahkan sebagian dari novel yang telah mereka tulis diangkat menjadi sebuah film layar lebar, sebut saja: Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan masih banyak yang lainnya.

Aku waktu itu ikut mendaftar Workshop Kepenulisan dengan tema "Proses Kreatif Novel Fenomenal, Bersama Habiburrahman El Shirazy (Penulis novel Best Seller Ayat-Ayat Cinta 1 & 2). Sekaligus mendaftar sebagai calon anggota FLP KCM IX (Komunitas Cinta Menulis).

Ada banyak materi yang disampaikan oleh kang Abib (begitu sapaan akrab Habiburrahman). Tapi berhubung Aku terlena mendengarkan materi yang disampaikan seolah-olah Aku terhipnotis untuk beberapa waktu mendengarkan kata demi kata yang disampaikan oleh kang Abib sehingga Aku lupa menulis. Tapi tidak apa-apa, karena sebagian intisari dari materi sudah saya tulis. Berikut saya lampirkan, semoga bermanfaat.

==================================
Kunci untuk menulis yaitu banyak-banyak membaca.
Disekolahan diwajibkan membaca 20 buku, kemudian dipresentasikan di depan kelas apa yang telah mereka baca sebelumnya.

Di Amerika Manchaster University perpustakaan mereka 24 jam buka.
Al-Azhar buka jam 8 pagi tutup jam 8 malam.
==================================
Menulis memerlukan modal:
1.niat yang kuat
2.harus punya keberanian untuk menulis (karena tidak semua orang berani tulisannya dibaca orang lain, dikritik orang lain, bahkan berani sampai masuk penjara).

Nulis cerpen pertama kali di Kairo. Di bidang sasra mesir cukup maju.
Perjalanan pribadi dikembangkan mejadi cerita fiktif. "Suatu hari di mekkah."

3.disiplin. penulis produktif dimanapun dia pasti dia orang disiplin.
4. Anda harus punya wawasan tentang apa yang anda tulis dan teknik nulis.
==================================
Penulis yang gagal itu penulis yang merasa sudah full tidak membutuhkan wawasan lagi.

1. Jika anda ingin menulis sebuah cerita yaitu tulislah yang paling anda suka dan paling anda kuasai.

Sebelum nulis harus punya cerita, maksudnya seandainya jika tidak menuliskannya tapi anda mampu menceritakan apa yang akan anda tulis diluar kepala anda. Langkah berikutnya hanya melengkapi cerita.

Selanjutnya anda bikin kerangka karangan.
Tuliskan tentang nama-nama tokoh dan rincian.

Sampai disini 75% selesai. Karena disini bagian yang sulit, ini sudah menjadi cerita karena sudah lengkap.

25% nya disiplin. Itu sisa terakhir yang harus dilakukan.

"DISIPLINKAN WAKTU ANDA."
Jadi penulis itu harus bisa mendisiplinkan diri sendiri.

Ketika nulis fokus nulis, jangan mengkritik. Selesaikan dulu tulisannya nanti ketika telah selesai baru di kritiki dan di edit.
==================================

Ada selogan dari orang bijak,"Jika kamu ingin MENGENAL dunia, maka membacalah. Jika kamu ingin DIKENAL dunia, maka menulislah."


Author:

0 comments:

Silahkan tinggalkan komentar anda dengan menggunakan opsi Name/URL. Mohon jangan komentar SPAM..! Karena komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya
Terimakasih...!!!