Palembang, 2 Februari 2017
Sayang…
Tidak terasa, 25 tahun sudah engkau menemani hari-hariku. Engkau selalu ada dikalaku senang ataupun gundah. Engkau tak pernah mengeluh disaatku bawel menyuruhmu dan engkau tak pernah bosan dikalaku membutuhkanmu. Tapi… mengapa akhir-akhir ini engkau terlihat kurang bersemangat? Apakah kau mulai bosan kepadaku? Atau mungkin engkau mulai lelah seiring bertambahnya usiamu?
Sayang…
Tidak kah kau ingat, dikalaku masih belia engkau adalah teman bermainku yang paling menyenangkan. Disaatku sakit engkau selalu berada disampingku, menghiburku, memotivasiku agar kuat melawan penyakit yang aku derita kala itu.
Kau masih ingatkan, waktu itu aku demam tinggi sudah 3 hari tak kunjung sembuh. Lantas kau menyuruhku untuk meminum jamu, iya minum jamu. Apa yang terjadi selanjutnya? Aku muntah. Tapi itu tak berlangsung lama, selang beberapa waktu kemudian demamku turun dan keesokan harinya aku sembuh.
Sayang…
Engkau adalah tempatku mencurahkan seluruh isi hati dan engkau pula tempat yang paling aku percayakan pada setiap rahasia yang ada.
Waktu terus berlalu, kita tak akan bisa mengulangi masa yang lalu. Akankah kita tetap berteman menyongsong masa tua bersama? Akankah kita selalu bersama hingga ajal memisahkan kita? Aku tau, perjalanan hidup masih panjang. Akan banyak rintangan yang akan kita lewati bersama. Cemo’oh orang-orang terhadap kita dan upaya mereka yang ingin menggagalkan mimpi dan cita-cita kita pastilah ada.
Sayang…
Terimakasih karena sudah menemaniku selama ini.
Terimakasih sayang, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu dan akan menjagamu dengan segenap jiwa dan raga.
Untukmu, Taqrim Ibadi.
#SuratUntukFebruari2017 #EigerAdvanture #PecanduBuku
25 tahun menemani? #gagalpaham 😂
ReplyDeleteWadaaw, suatu kebanggaan buat ku seorang real writer sudah sudi mampir dan komen pula di blog yang berisi coretan isi hatiku ini haha
Delete