Halaman Pendaftaran Dosen Magang |
Lanjut ditahun berikutnya 2017 aku satu-satunya utusan dari kampus dan yang mengajukan diri untuk ikut program ini kembali. Alhamdulillah aku menjadi calon peserta cadangan. Yaaah meskipun sebagai cadangan aku sudah cukup senang karena ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Sambil berdoa semoga ada yanng mengundurkan diri dan saya bisa ikutan ditahun ini. Eh ternyata sampai program mulai berjalan saya tidak kunjung dipanggil artinya saya gagal untuk kedua kalinya.
Masih dengan semangat yang tinggi, tahun ini 2018 aku bertekat ingin mencoba kembali keberuntunganku. Siapa tahu bisa lolos dan ikutan. Semua berkas sudah aku persiapkan, dari surat pernyataan diri, surat rekomendasi dari kepala jurusan (atasanku), surat keterangan sehat, essay motivasi, dan terakhir mengajukan minta tanda tangan surat pernyataan dari rektor yang berisi pernyataan bahwa aku benar dosen dari Universitas yang dia pimpin dan akan tetap memberikan hak saya (gaji) jika saya terpilih untuk ikut program ini. Disaat aku mengajukan berkas tersebut kebagian administrasi, mereka menerima dengan senyuman :) selang beberapa hari aku tanya perihal berkas, "maaf mba, gimana surat pernyataan pak retor kemarin, udah di tanda tangan belum mba?", diapun menjawab,"mmm maaf Taqrim sepertinya kamu ga bisa ikutan program itu, karena kata wakil rektor 2 cukup satu saja yang mendaftar", "tapi mba kok bisa gitu? mohon maaf sebelumnya mba bukan bermaksud lancang cuma mau memberitahukan saja bahwa program ini tahapan awalnya seleksi berkas terlebih dahulu dan belum tentu lulus, meskipun ada yang lulus kecil kemungkinan dalam satu universitas dua-duanya lulus," saya berkata demikian dengan mata berbinar, "ya pokoknya ga bisa, itu si X udah duluan daftar","tapi mba...", si mba itu berlalu meninggalkanku.
Allahuakbar...
Sejenak ku terdiam, dan mentelaah apa yang barusan terjadi dan yang diucapkannya.
Dalam benakku mulai muncul opini yang beragam, asumsi-asumsi yang kemungkinan penyebabnya, dan perasangka dari yang baik sampai yang buruk tak luput dari fikiranku kala itu. "salahku apa ya Allah, kok mereka bisa sejahat itu padaku?".
Sholat, aku musti sholat. Itulah jalan keluarnya dari setiap masalah. Lantas aku segera sholat menenangkan diri minta petunjuk sama Allah dan curhat kepadaNya ku tumpahkan semua rasa yang ada. Akhirnya fikiran kembali jernih dan hati mulai terasa tenang. Aku teringat firman Allah:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(QS. Al-Baqarah : Ayat 216)Mudah-mudahan penundaan ini menjadi jalan bagiku untuk mendapatkan rejeki Allah yang lainnya, dan menjadi pintu pembuka kepada pintu rejeki yang lebih banyak lagi. Setiap masalah yang ada pasti ada jalan keluarnya. Jangan patah semangat, tetap fokus ke depan. Masa lalu bukan untuk dilupakan tapi jadikan sebagai pelajaran dan masa depan harus dibangun serta dipertahankan. MANJADDA WAJADA.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” ( QS. Ar-Ra’d: Ayat 11).
Sabar dan tetap berbaik sangka. Itu cukup. Semangat😊
ReplyDeleteSabar om.., sedih jugo laju aku om bajunyo, apolagi posisi tengah malam cak ini. tetap semangat om
ReplyDelete